Blog Archive

Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.(Women are five times when prayer, fasting month of Ramadan, will maintain his honor and obey her husband, she entered the door of heaven where the desired sake only.)

Jumat, 17 Juni 2011

Wajibnya Shalat Berjama’ah

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baaz rahimahullahDari Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baz kepada kaum muslimin semoga Allah memberi mereka taufiq menuju apa yg dia ridloi dan mengumpulkan kita semua bersama orang-orang takut dan bertaqwa kepada Allah. Amin.As Salamu ‘alaikum wa rahmatulahi wa barakatuhu. Amma ba’du:Sampai berita kepada saya bahwa kebanyakan orang telah melalaikan penunaian shalat dgn berjama’ah. Mereka beralasan dgn penggampangan oleh sebagian ulama dalam masalah itu.
Maka wajib bagiku utk menjelaskan perkara yg agung dan hebat ini.Selayaknya seorang muslim tidak meremehkan suatu perkara yg Allah malah menganggapnya besar dalam Al Qur’an. Dan rasul-Nya juga melakukan demikian. Semoga shalawat dan salam tercurah atas beliau dgn sebaik-baik shalawat dan salam. Allah sering sekali menyebut tentang shalat dalam Al Qur’an. Dan juga membuat masalahnya besar. Allah menyuruh utk menjaganya dan
menunaikannya dgn berjama’ah. Allah mengabarkan bahwa sikap meremehkannya dan bermalas-malas menunaikannya termasuk sifat orang munafik. Allah mengatakan dalam Kitab-Nya yg Jelas:“Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha. Dan berdirilah krn Allah {dalam shalat} dgn khusyu’ ” Bagaimana seseorang akan dianggap “menjaga” shalat-shalat tersebut dan mengagungkannya bila kenyataannya dia tidak mau menunaikannya bersama saudara-saudaranya dan meremehkannya. Allah Ta’ala berfirman:“Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat serta ruku’lah bersama orang-orang yg ruku’.” {Al Baqarah:43}Ayat yg mulia ini mengaskan wajibnya shalat dgn berjama’ah. Dan bersama-samanya orang yg shalat dalam shalat mereka. Kalau maksudnya hanya menegakkannya saja tentu tidak akan sesuai dgn akhir ayatnya yaitu: Ruku’lah bersama orang-orang yg ruku’.” Karena pada Allah memerintahkan utk menegakkannya di awal ayat. Allah berfirman:“Dan apabila kalian berada di tengah-tengah mereka lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri besertamu dan menyandang senjata kemudian apabila mereka sujud Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu {untuk menghadapi musuh} dan hendaklah datang golongan yg kedua yg belum shalat lalu merekashalat bersamamu dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata.” {An Nisa’: 102}Walau dalam keadaan perang Allah tetap mewajibkan shalat berjama’ah maka bagaimana pula dalam keadaan aman?!Kalau seseorang diperbolehkan meninggalkan shalat berjama’ah tentu orang-orang yg sedang menghadapi musuh dan yg sedang bersiap menyerang mereka tentu lbh pantas utk diperbolehkan meninggalkan shalat berjama’ah. Ketika realitanya tidak demikian tahulah kita bahwa menunaikan shalat dgn berjama’ah adl termasuk perkara wajib yg sangat penting. Dan tidak boleh bagi seorang pun utk terlambat darinya.Dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:“Saya sangat ingin agar ada yg memimpin pelaksanaan shalat kemudian saya pergi bersama beberapa orang sambil membawa kayu bakar mendatangi rumah-rumah orang yg tidak mengikuti shalat berjama’ah kemudian kubakar rumah mereka.”Dalam shahih Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radliyallahu ‘anhu ia berkata: “Kami {para sahabat} berpendapat bahwa tidak ada orang yg meninggalkan shalat berjama’ah kecuali dia adalah seorang munafik atau orang sakit. Dan pada masa itu orang sakit dipapah utk bisa sampai kemasjid melaksanakan shalat.”Ibnu Mas’ud berkata lagi: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamm telah mengajarkan kami Sunnah-Sunnah yg berisi hidayah dan diantara Sunnah-Sunnah itu: Shalat di masjid yg disitu dilakukan adzan.”Dalam shahih Muslim dari Ibnu Mas’ud juga ia berkata: “Siapa yg ingin bertemu dgn Allah esok hari dalam keadaan sebagai seorang muslim maka hendaklah dia menjaga shalat-shalat ini ketika diserukan adzan baginya. Karena Allah telah mensyari’atkan Sunnah-Sunnah yg berisi petunjuh bagi Nabi kalian dan shala-shalat pada saat ada adzan baginya termasuk Sunnah- Sunnah yg berisi petunjuk itu. Kalau kalian shalat di rumah-rumah kalian sebagaimana orang- orang yg tidak turut berjama’ah shalat di rumahnya niscaya kalian akan meninggalkan Sunnah Nabi kalian. Dan bila kalian meninggalkan Sunnah Nabi kalian pasti kalian akan sesat. Bila seseorang bersuci kemudian dia melakukannya dgn baik kemudian menuju salah satu mesjid maka Allah akan mencatatkan untuknya satu pahala bagi satu langkahnya. Dan mengangkatnya krn satu langkah itu satu derajat. Dan menghilangkan baginya krn langkah itu satu dosa. Kami berpendapat bahwa tidak ada seseorang yg tidak ikut berjama’ah kecuali doa seorang munafik yg tidak diragukan kemunafikannya. Dan dimasa itu seseorang ada yg mendatangi masjid utk shalat berjama’ah dalam keadaan dipapah dua orang sampai masuk kedalam shaf.”Dalam shahih Muslim juga dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu ia berkata: “Ada seorang buta berkata: Wahai Rasulullah saya tidak memiliki penunjuk jalanyang tetap ke mesjid. Maka apakah saya memiliki keringanan utk boleh shalat di rumahku? Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: Apakah engkau mendengar suara adzan memanggil utk shalat? Kata orang itu: Ya. Kata Nabi: Maka penuhilah.”Hadits-hadits tadi menunjukkan wajibnya shalat berjama’ah dan wajibnya menegakkannya di rumah-rumah Allah yg Allah mengizinkan kita utk meninggikan dan menyebut-nyebut Nama- Nya didalamnya banyak sekali. Maka wajib bagi tiap muslim utk memperhatikan hal ini. Dan bersegera kepadanya serta saling berwasiat dengannya bersama anak-anaknya keluarganya tetangganya dan seluruh saudaranya kaum muslimin. Itu sebagai sikap melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Dan sebagai sikap waspada terhadap apa yg Allah larang dan Rasul-Nya.
Dan sebagai sikap utk tidak meniru-niru kaum munafik yg Allah banyak mencela mereka karena akhlak-akhlak mereka yg jelek dan yg paling jeleknya: Mereka bermalas-malas menunaikan shalat. Allah berfirman:“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka.
Dan apabila mereka berdiri utk shalat mereka berdiri dgn malas. Mereka bermaksud riya’ dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yg demikian : tidakmasuk kedalam golongan ini dan tidak kepada golongan itu .
Barang siapa yg disesatkan Allah maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan 9untuk memberi petunjuk} baginya.”Karena meninggalkannya dalam penunaian dgn berjama’ah adl sebab terbesar utk meningalkannya secara menyeluruh. Dan kita sudah tahu bahwa meninggalkan shalat adl kufur sesat dan keluar dari Islam. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:“Antara seseorang dan antara kekufuran dan syirik adl meninggalkan shalat.”{HR Muslim dalam shahihnya dari Jabir radliyallahu ‘anhu}Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Perjanjian antara kita dgn mereka adl shalat. Maka siapa yg meninggalkannya dia telah kafir.”Ayat-ayat dan hadits-hadits yg menerangkan tentang pengagungan kepada masalah shalat wajib menjaganya dan menegakkannya sebagaimana yg disyri’atkan Allah serta peringatan kepada orang yg meninggalkannya banyak sekali.Maka wajib atas tiap muslim utk mejaganya pada waktunya dan menegakkannya seperti yang disyari’atkan Allah. Dan agar menunaikannya bersama saudara-saudaranya dgn berjama’ah di rumah-rumah Allah. Sebagai sikap taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam serta sebagai sikap waspada dari kemurkaan Allah dan sakitnya hukuman-Nya.Bila kebenaran telah tampak dan jelas dalil-dalilnya tidak boleh bagi seorang pun utk berkilah darinya dgn berdalih kepada pendapat si A atau si B. krn Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lbh utama dan lbh baik akibatnya.”Allah Subhanahu juga berfirman:“Maka hendaklah orang-orang yg menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yg pedih.” Kita tahu banyak sekali faedah dalam shalat berjama’ah yg paling jelasnya adl adanya sikap saling mengenal dan tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa saling berwasiat dgn kebenaran dan saling berwasiat dgn kesabaran utk terus mengamalkannya.Juga disana kita bisa memberikan semangat kepada orang-orang yg suka meninggalkannya memberitahu kepada yg tidak mengetahuinya menjauhi jalan mereka menampakkan simbol- simbol Allah diantara hamba-Nya mengajak kepada Allah dgn ucapan dan amalan dan banyak lagi faedah yg lainnya.Semoga Allah memberi taufiqnya kepadaku dan juga kepada kalian utk bisa mengamalkan apa-apa yg membuat-Nya ridla dan kebaikan dalam urusan dunia dan akhirat. Dan semoga Allah melindungi kita semua dari kejelekan-kejelekan diri-diri kita dan amal-amal kita serta melindungi kita agar jangan sampai meniru-niru sifat kaum munafik. Karena Dia Maha Dermawan lagi Maha Mulia.Judul Asli:Rasa’il fit Thoharoti wash Sholah Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baaz rahimahullahDalam Edisi Bahasa Indonesia dgn Judul:Wajib Shalat Berjama’ah dialih bahasakan oleh Al Ustadz Abu Mu’awiyah Muhammad ‘Ali ‘Ishmah As-SalafiPenerbit:Maktabah Adz Dzahabi Cetakan Perdana Agustus 2002 MMedan Hp 0812 64 02403
sumber : file chm Darus Salaf 2

Tidak ada komentar:

Search Islamic Directory
Keyword: