Wahai saudaraku yang selalu
mengharapkan rahmat Allah, segala puji hanya bagi Allah Azza wajalla,
kepada-Nya kita memberikan sanjungan , memohon pertolongan
dan ampunan. Dan hanya kepada-Nya lah kita senantiasa berlindung
dari kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan kita. Semoga
Allah Azza Wa jalla menyatukan kita semua untuk senantiasa
mencintai-Nya dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya.
Alhamdulilah pada hari
ini, atas izin Allah Azza wa Jalla tentunya, ana
postingkan postingan mengenai suatu peristiwa besar di dalam perkembangan dunia Islam,
dimana pada pristiwa tersebut, kaum muslimin diperintahkan untuk
melaksanakan sholat 5 kali dalam sehari semalam, serta di anjurkan untuk
Ber-Bekam.
Dan tentunya banyak berbagai peristiwa menarik yang juga
terjadi pada pristiwa tersebut, dimana peristiwa-demi peristiwa yang
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam alami pada peristiwa tersebut,
beliau paparkan, sehingga kaum muslimin mendapatkan pelajaran dan
pedoman hidup di dunia ini. Peristiwa tersebut bernama Isra’ Mi’raj.
Selanjutnya, tatkala Nabi
Shalallahu 'Alaihi Wasallam berada di tengah periode, dimana dakwahnya
menerobos jalan antara kesuksesan dan penindasan, maka atas kehendak
Allah Azza wa Jalla terjadilah peristiwa yang kita kenal dengan Isra’
Mi’raj tersebut. Dan perlu kita ketahui, wahai
saudaraku yang selalu mengharapkan rahmat dan ridho Allah, Terdapat
beberapa pendapat yang beragam mengenai sejarah kapan waktu pastinya
terjadinya peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut. Namun para salafus shalih
serta para ulama-ulama yang tegak diatas al-Qur’an dan Sunnah tak pernah
mempermasalahkan hal tersebut atau bahkan mencari-cari melalui mimpi
dan perantara ghoib lainnya guna menyibak hal tersebut, karna para Ulama
yang tegak diatas Al-Qur’an dan Sunnah lebih memperhatikan dan fokus
pada bagaimana mengaplikasikan peristiwa tersebut, serta apa pesan-pesan
serta perintah yang diwajibkan pada peristiwa Isra’ Mi’raj kepada kita
kaum muslimin dalam kehidupan sehari-hari.
Dan sebagaimana yang telah Masyhur, Allah Azza Wa jalla
berfirman dalam Surah Al-Israa’ ayat 1 :
سُبْحَنَ الَّذِى أَسْرَى
بِعَبْدِهِ لَيْلاً
مّنَ
الْمَسجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمسْجِدِ الأَقْصَا
الَّذِى
بَرَكْنَا حَوْلَهُ, لِنُرِيَهُ, مِنْ ءَايَتِنَا.
إِنَّهُ,
هُوَالسَّمِيعُ الْبَصِيرُ.
“Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu
malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami
berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari
tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar
lagi Maha Mengetahui.”
Berikut ini wahai saudaraku yang
mencintai Sunnah, ada beberapa hadits tentang terjadinya peristiwa Isra’
Mi’raj yang kami sadurkan dari sebuah kitab karya Al-Alamah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani (Semoga
Allah Azza Wa jalla merahmatinya) yakni kitab yang diberi nama Shahih Al Isra’ wa Al Mi’raj,
dimana di dalam kitab tersebut Syaikh Al-Bani menceritakan kepada kita
dengan membawakan hadits-hadits mengenai peristiwa Isra’ Mi’raj dari
awal peristiwa hingga akhir perjalanan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
Wasallam.
Toyib !, salah satunya yakni Hadits
yang berasal dari Qatadah dari Anas bin malik Radhiyallahu Anhu. Dimana
diriwayatkan, bahwa Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu Bercerita kepadaku
(kepada Qatadah), bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam
telah bersabda, ”Pada waktu dibedah
dadaku- itu, sepertinya aku berada di samping rumah,’ menurut riwayat Imam Ahmad bin
Hambal,”Di samping Ka’bah. ‘Antara sadar dan tidak, lalu datang salah satu dari ketiga orang,
Jibril mendatangiku dengan membawa wadah yang terbuat dari emas dan
penuh berisi dengan hikmah dan keimanan. Kemudian Jibril membedah dan
menumpahkan semua kotoran yang ada di dalam perutku. Lantas dia membasuh
hatiku dengan air Zam-Zam dan memenuhinya dengan hikmah dan ke-imanan.
Setelah itu Jibril menjahit dan mengembalikan keadaan perutku seperti
semula. Kemudian aku diajak menaiki hewan yang bukan seperti kuda dan
lebih besar dari pada himar (keledai).
“Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
Wasallam (kemudian) melanjutkan ceritanya,”Setelah itu ada orang yang bertanya,”Apakah itu yang dinamakan
dengan Buraq wahai Abu Hamzah (panggilan Rasulullah)? ‘Beliau (Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wasallam) menjawab,
”Betul !l.“
Kemudian sebagaimana yang
diriwayatkan Imam Ahmad bin hanbal Rahimahullah dan Imam al-Bukhari
Rahimahullah bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
”Kecepatan kendaraan BURAQ
adalah sekejap mata dan dengan BURAQ itulah aku dibawa “.
Selanjutnya Ibnu Jarir
meriwayatkan, “Setelah itu, kami bergegas menuju
Baitul Maqdis (masjidil Aqsha)-
Wahai saudaraku se-Iman dan
se-Aqidah, Di dalam hadits banyak diceritakan peristiwa yang dialami
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam ketika dalam perjalanan ke
Masjidil al-Aqsa atau yang kita kenal dengan perjalanan Isra’,
diantaranya di hadits yang diriwayatkan Imam Muslim Rahimahullah dari
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, (dimana) Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam
bertemu Nabi Musa Alaihis Sallam sambil mensifati (menyebutkan
ciri-ciri Nabi Musa)-bahwa beliau
(nabi Musa Alaihis sallam) adalah orang yang kurus dan berambut lurus berpostur tinggi seperti
ketinggian orang –orang lelaki dari kaum Syanu’ah. Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam juga melihat Nabi Isa putra Maryam (yang
berbadan tinggi, bertubuh sedang dan berkulit merah), dan menurut
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam orang yang paling menyerupai Nabi
Isa putra Maryam adalah Urwah bin Mas’ud Ats-Tsaqafi. kemudian
pada waktu itu (perjalanan Isra’) Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam juga bertemu Nabi Ibrahim dan (menurut
Rasulullah) orang yang paling
serupa atau mirip dengan Nabi Ibrahim diantara anak-anak keturunannya
adalah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.
Toyib Saudaraku yang selalu
mengharapkan kebaikan, perlu kita ketahui bahwa sesampai Rasulullah disana (di Baitul Maqdis),
Rasulullah berkata, “Kami
menunaikan Sholat bersama para nabi dan Rasul, dan Aku (Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
Wasallam) yang menjadi Imam.
Kemudian Aku (Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam) bersama
Jibril Alaihis Salam bergegas menuju lapisan langit pertama. (Dan
sesampai Rasulullah dan Malaikat Jibril di langit pertama) Penjaga langit (pertama) itu
bertanya, ”Siapa ini?” (Malaikat) Jibril menjawab,’Saya Jibril.” Ia bertanya lagi, “Kamu bersama
siapa?” (malaikat) Jibril
menjawab,”Aku bersama Muhammad.” Ia (malaikat penjaga langit
pertama) bertanya sekali
lagi,”Apakah kalian diutus untuk menghadap-Nya?” (malaikat) JIbril menjawab,”Ya. (kemudian)
Penjaga itu berkata ,Selamat
datang, kalian adalah sebaik-baik orang yang ditunggu dan kalian telah
Tiba.”
Wahai saudaraku yang mengharapkan
rahmat dan ridho Allah, Imam Ahmad bin Hambal menambahkan di dalam
riwayatnya, “Setelah itu penjaga
langit pertama membukakan pintu, lalu aku (Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wasallam) mendatangi
Nabi Adam Alaihis Sallam, kemudian (malaikat) Jibril berkata, Ini adalah bapakmu, oleh karena itu
ucapkanlah salam.” Lalu Aku mengucapkan salam kepadanya
dan beliau menjawab salamku, ”Selamat datang wahai anakku dan nabiku.”
Didalam riwayat Imam Bukhari (semoga Allah merahmatinya) dan Imam Ahmad
(Semoga Allah merahmatinya) ditambahkan, “Selamat datang
wahai putraku yang Shalih dan Nabi yang Shalih”. Selanjutnya
sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad, dikatakan “Kemudian Kami (Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
Wasallam dan malaikat Jibril) naik
menuju langit ke dua. (di langit kedua, Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wasallam dan Malaikat Jibril mendapat pertanyaan yang sama
seperti pertanyaan penjaga di lapisan langit pertama), kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan
Malaikat Jibril mendatangi nabi Yahya Alaihis Sallam dan Nabi Isa
Alaihis Sallam. Lantas (malaikat) Jibril berkata, “Inilah nabi Yahya Alaihis Sallam dan Nabi Isa
Alaihis Sallam, oleh karena itu berilah ucapan salam kepada mereka. Maka
Aku (Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam) pun menyalami, dan mereka langsung menjawab.
Setelah itu mereka menyambut,”Selamat datang saudaraku dan Nabiku.
Toyib ! selanjutnya dihadits
tersebut dikabarkan, “Kemudian
kami naik menuju langit ke tiga. Begitulah seterusnya, seperti
pada langit pertama dan kedua.” Kemudian
kami mendatangi nabi Yusuf Alaihis Salam, lalu (malaikat) JIbril berkata,”Ini adalah Nabi Yusuf
Alaihis Sallam, oleh karena itu ucapkanlah salam, ”maka Aku (Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
Wasallam) menyalami, dan beliau (Nabi Yusuf) langsung membalas (salam) seraya berkata,”Selamat datang
saudaraku dan nabiku.” “kemudian kami naik menuju langit keempat,
begitulah seterusnya seperti pada langit pertama, kedua dan ketiga. Kemudian kami mendatangi Nabi Idris
Alaihis Sallam, lalu (malaikat) Jibril berkata,”ini adalah nabi Idris Alaihis Sallam, oleh
karena itu ucapkanlah salam.” Maka Aku (Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wasallam) menyalami, dan
beliau (Nabi Idris)
langsung membalas seraya
berkata,”Selamat datang saudaraku dan nabiku.” Adapun di
dalam Riwayat Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Bukahari tertulis, ”Selamat datang wahai saudaraku yang
Shalih dan Nabi yang Shalih.” “Kemudian
kami naik menuju langit kelima, begitulah seterusnya seperti pada
langit pertama, kedua, ketiga dan keempat. Kemudian kami mendatangi Nabi Harun Alaihis Sallam, lalu
(malaikat) JIbril
berkata, “Inilah Nabi Harun Alaihis Sallam, oleh karena itu Ucapkanlah
salam, Maka Aku pun menyalami, dan beliau (Nabi Harun) langsung membalas. Kemudian kami menuju
langit keenam. Kemudian kami mendatangi nabi Musa Alaihis Salam, lalu
Aku (Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam) menyalami, dan beliau (nabi Musa) langsung membalas seraya mengatakan,
Selamat datang saudaraku dan nabiku. Akan tetapi ketika beliau (nabi
Musa Alaihis Sallam) mempersilakan
kami, tiba-tiba Nabi Musa Alaihis sallam menangis. Lalu (malaikat)
Jibril Alaihis Sallam
menegur,’Apakah gerangan yang membuat engkau menangis?” Nabi Musa Alaihis Sallam
(kemudian) langsung mengadu
kepada Allah, “Wahai Tuhanku...!!!, Anak laki-laki inikah yang engkau
utus setelahku, yang mana.. umatnya paling mulia dan paling banyak masuk
serga dari pada umatku?”.
Selanjutnya Wahai saudaraku yang
mengharapkan sebaik-baik tempat kembali yakni Jannah, Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa sallam berkata, “Kemudian kami naik, hingga pada akhirnya kami sampai pada langit
ke tujuh. Kemudian kami mendatangi Nabi Ibrahim Alaihis Sallam. Lalu
(malaikat) Jibril berkata,”Inilah
Bapakmu, nabi Ibrahim Alaihis Sallam. Kemudian aku (Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam) menyalami
beliau dan beliau langsung menjawab salamku, seraya berkata,”Selamat
datang putraku dan nabiku.”
Adapun didalam riwayat yang juga
dibawakan Imam Ahmad bin Hambal didalam Musnadnya serta Imam al-Bukhari
didalam kitab shohiihnya, bahwa Qatadah pernah berkata, ”Hasan pernah
bercerita kepadanya dari Abi Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwasanya
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Kemudian aku diangkat menuju Al-Bait Al-Ma’Mur.
Ketika sampai di sana, aku (Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam) bertanya kepada malaikat Jibril
Alaihis Sallam, ‘Tempat apa ini namanya?’ (malaikat) Jibril menjawab,”ini adalah baitul
Ma’Mur. Ditempat ini lah sebanyak 70.000 malaikat setiap hari menunaikan
sholat. Jika mereka sudah keluar, maka tak satupun diantara mereka yang
kembali ketempat itu lagi.
Selanjutnya Imam Ahmad (Semoga Allah
merahmatinya) membawakan hadits dari Anas dimana, “Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ”Kemudian aku disodori beberapa wadah, satu diantaranya berisi arak
(khomer), sedangkan yang lainnya berisi madu dan susu. Lantas aku
mengambil dan meminum dari wadah yang berisikan susu.” Lalu Nabi Ibrahim
Alaihis Sallam berkata,”Ini adalah fitrah yang diberikan kepada engkau
dan umatmu.” Selanjutnya, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda, “Setelah itu, aku diangkat
menuju Sidratul Muntaha. Tempat itu tampak seperti batang pohon anggur
yang menjulang dari muka bumi
dan mempunyai daun yang
menyerupai telinga gajah. Kemudian terdapat tambahan didalam riwayat
yang dibawakan Imam Ahmad dan Imam Bukhari, “Inilah sidratul Muntaha. Adapun di dasar tempat
tersebut terdapat empat sungai. Dua diantaranya ada di dalam, sedangkan
dua yang lain ada di luar. Lantas aku (Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wasallam) bertanya kepada
(malaikat) Jibril,”Apa maksud dari
semua ini wahai Jibril?’ (malaikat)
Jibril menjawab,”Adapun dua yang di
dalam itu tempatnya adalah di surga sedangkan dua yang diluar itu
adalah Sungai Eufrat dan Sungai Nil.
Selanjutnya, Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wasallam bersabda, “Aku
diwajibkan – menunaikan 50 kali Shalat setiap hari, setelah itu aku
kembali. Pada saat itu aku bertemu dengan nabi Musa Alaihis Sallam dan
beliau bertanya,’Apa yang engkau peroleh?’ Aku (Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam) menjawab,’Telah diwajibkan kepadaku 50
kali sholat setiap hari. ’Nabi Musa berkata,’Sungguh aku telah
menelusuri kemampuan manusia-manusia sebelum engkau, dan sungguh aku
telah mendoktrin Bani Israil dengan sangat ketat. Sesungguhnya umatmu
tidak akan mampu menunaikan hal itu. Oleh karena itu, kembalilah engkau
menghadap Tuhanmu dan mintalah keringanan (dispensasi)!”.
Wahai saudaraku se-Iman se-Aqidah,
apa yang terjadi kemudian ?
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam (ternyata) kembali menghadap Allah Azza Wa jalla ,
guna mendapatkan keringanan untuk umatnya sebagaimana saran Nab Musa
Alaihis salam, dan peristiwa ini berlangsung beberapa kali, Rasulullah
bolak-balik menghadap Allah Azza wa Jalla hingga akhirnya perintah
mengenai sholat hanya tinggal 5 kali sehari. Setelah itu Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam menemui nabi Musa Alaihis sallam. Akan
tetapi Nabi Musa Alaihis Sallam masih mengatakan kepada Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wasallam hal yang sama seperti semula. Dan pada
kesempatan itu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam berkata, ”Sungguh aku benar-benar malu kepada
Tuhanku Yang maha Agung, sudah berapa kali aku bolak-balik?” Akan tetapi
Allah Subhanahu Wata 'alla selalu merestui dan mengabulkan
permohonanku.
Nah saudaraku yang mencintai Sunnah,
ketika percakapan antara Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan
Nabi Musa Alaihis Sallam berlangsung, tiba-tiba ada seseorang yang
memanggil Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam agar beliau segera
mencukupkan (permintaannya) sampai disitu, karena Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wasallam telah meminta dispensasi yang begitu banyak untuk
umatnya. Dan (Subhanallah!), Demi Ummat,
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam lakukan segalanya. Dan patut kita
ketahui bahwa segala bentuk kebaikan akan dibalas dengan 10 kali lipat.
Toyib
!, Dan juga kita perlu ketahui bahwa hadits yang panjang, yang ana
postingkan ini diriwayatkan oleh Imam ahmad, Imam Bukhari serta Imam
Muslim dan Ibnu jarir. Jadi Untuk lebih jelasnya ana sarankan, agar
antum semua dapat membaca Shohih
Al-Isra’ wa al-Mi’raj kumpulan Hadits Shohih Isra’ Mi’raj karya Al-Alamah Syaikh Muhammad
Nashiruddin Al-Albani Rahimahumullah (Semoga Allah merahmatinya, dan
Semoga Allah membalasnya dengan sebaik-baik tempat kembali).
Wallahu Alam Bishowab….
Dan Sebagaimana yang ana katakan
dimuka bahwa banyak hal di dapat Rasulullah ketika peristiwa Isra’ dan
Mi’raj, selain perintah Sholat ternyata Rasulullah dan umatnya juga
dianjurkan untuk Berbekam oleh para malaikat. Jadi bukan hanya sholat
yang diperintahkan pada saat itu, berbekam juga diperintahkan oleh
penduduk langit kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.
Hadits mengenai hal ini bisa antum
cari di Shohiih Sunan At-Tirmidzi, ”
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ بُدَيْلِ بْنِ قُرَيْشٍ
الْيَامِّيُّ الْكُوفِيُّ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِسْحَقَ
عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
حَدَّثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
عَنْ لَيْلَةِ أُسْرِيَ
بِهِ أَنَّهُ لَمْ يَمُرَّ
عَلَى مَلَإٍ مِنْ
الْمَلَائِكَةِ إِلَّا أَمَرُوهُ
أَنْ مُرْ أُمَّتَكَ
بِالْحِجَامَةِ
“ Telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Budail bin Quraisy Al Yami Al Kufi, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail, telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman bin Ishaq dari Al Qasim bin Abdurrahman ia adalah Ibnu
Abdullah bin Mas'ud, dari bapaknya dari Ibnu Mas'ud ia berkata;
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam berkisah tentang malam beliau
Isra' Mi'raj, dan sesungguhnya tidaklah beliau melewati sekelompok
malaikat kecuali mereka semua menyuruh beliau untuk memerintahkan
ummatnya berbekam.”
Sedangkan di dalam riwayat lainnya
yang diriwayatkan al-Imam Ibnu Majah
حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ
الْجَهْضَمِيُّ
حَدَّثَنَا
زِيَادُ بْنُ الرَّبِيعِ
حَدَّثَنَا
عَبَّادُ بْنُ مَنْصُورٍ
عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَا
مَرَرْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي بِمَلَإٍ
مِنْ
الْمَلَائِكَةِ إِلَّا كُلُّهُمْ يَقُولُ لِي
عَلَيْكَ
يَا مُحَمَّدُ بِالْحِجَامَةِ
“ Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah
menceritakan kepada kami Ziyad bin Ar Rabi' telah menceritakan kepada
kami 'Abbad bin Manshur dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika malam aku
diisra`kan, maka tidaklah aku melewati seorang malaikat pun kecuali
semuanya berkata kepadaku: 'Wahai Muhammad hendaknya kamu berbekam'."
Adapun berdasarkan riwayat Anas bin
Malik, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا مَرَرْتُ لَيْلَةَ
أُسْرِيَ بِي بِمَلَإٍ
إِلَّا قَالُوا يَا مُحَمَّدُ
مُرْ
أُمَّتَكَ بِالْحِجَامَةِ
"Tidaklah aku melewati seorang malaikat ketika malam aku di
isra`kan kecuali mereka berkata: 'Wahai Muhammad, perintahkan umatmu
untuk berbekam'."
Sedangkan di dalam riwayat dari Ibnu
Umar,dikatakan ”Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ”Tidaklah aku melalui satu dari
langit-langit yang ada, melainkan para malaikat mengatakan, ”hai
Muhammad, perintahkanlah umatmu untuk berbekam, karna sebaik-baik sarana
yang kalian pergunakan untuk berobat adalah sayatan bekam, al-kist, dan syuniz
Jadi ber-bekam atau al-ijamah telah
disunnahkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam sejak beliau ada.
Dan bekam diterapkan oleh para Sahabat Ridwanallah ’Alaihim Ajemain
serta para ulama-ulama slafus Shalih hingga ulama Mutaakhirin abad ini.
Lantas kenapa kita tidak mengamalkannya... seperti Sholat.
Mari kita amalkan apa yang menjadi
petunjuk Rasulullah mengenai Sunnah berbekam
حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ
حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ مَطَرٍ
عَنْ الْحَسَنِ
بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ
عَنْ مُحَمَّدِ
بْنِ جُحَادَةَ
عَنْ نَافِعٍ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
يَا نَافِعُ
قَدْ تَبَيَّغَ بِيَ الدَّمُ
فَالْتَمِسْ
لِي حَجَّامًا
وَاجْعَلْهُ
رَفِيقًا إِنْ اسْتَطَعْتَ
وَلَا
تَجْعَلْهُ شَيْخًا كَبِيرًا
وَلَا
صَبِيًّا صَغِيرًا
فَإِنِّي
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
الْحِجَامَةُ عَلَى الرِّيقِ أَمْثَلُ
وَفِيهِ
شِفَاءٌ وَبَرَكَةٌ وَتَزِيدُ فِي الْعَقْلِ
وَفِي
الْحِفْظِ فَاحْتَجِمُوا
عَلَى
بَرَكَةِ اللَّهِ يَوْمَ الْخَمِيسِ
وَاجْتَنِبُوا الْحِجَامَةَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ
وَالْجُمُعَةِ وَالسَّبْتِ وَيَوْمَ الْأَحَدِ تَحَرِّيًا
وَاحْتَجِمُوا يَوْمَ الِاثْنَيْنِ
وَالثُّلَاثَاءِ فَإِنَّهُ الْيَوْمُ
الَّذِي
عَافَى اللَّهُ فِيهِ أَيُّوبَ مِنْ الْبَلَاءِ
وَضَرَبَهُ
بِالْبَلَاءِ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ
فَإِنَّهُ
لَا يَبْدُو جُذَامٌ وَلَا بَرَصٌ
إِلَّا
يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ أَوْ لَيْلَةَ الْأَرْبِعَاءِ
“Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Mathar dari Al Hasan bin Abu Ja'far
dari Muhammad bin Juhadah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Wahai
Nafi' darahku telah bergelegak, maka carikanlah untukku seorang tukang
bekam, jika bisa maka carilah teman sebaya dan jangan yang sudah tua
atau anak kecil, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Berbekam
di waktu pagi sangatlah bagus, sebab di dalamnya terkandung obat dan
keberkahan, menambah kekuatan akal dan hafalan, maka berbekamlah kalian
dengan mengharap keberkahan dari Allah pada hari kamis, dan hindarilah
berbekam pada hari rabu, hari jum'at, hari sabtu dan minggu. Dan
berbekamlah pada hari senin dan selasa, sesungguhnya hari senin dan
selasa adalah hari di mana Allah menyembuhkan Ayyub dari bala` yang di
timpakan pada hari rabu. Sungguh tidaklah penyakit lepra dan kusta
muncul kecuali pada hari rabu atau malam rabu."
Semoga bermanfaat. Semoga Allah
Azza wa jalla selalu memberi kita kekuatan, kesabaran, serta kemudahan
untuk selalu dapat tegak diatas Sunnah-Sunnah Rasul-Nya dalam setiap
keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar